Kamis, 19 November 2009

Angela - 4

Setelah berselang beberapa menit,



"Ko Indra.."

"Iya sayang.." jawabku sambil membelai rambut dan pipinya.

"Cerita dong.."

"Cerita apa?"

"Cerita kenapa Ko Indra suka sekali sama pantyhose."

"Wah kalau diinget-inget sih sudah lumayan lama juga. Yang pasti
pertama kali aku merasakan yang namanya stocking itu waktu aku masih
SD, kira-kira kelas satu atau dua. Adik terkecil dari ibuku yang
tinggal di medan sedang berkujung ke Jakarta. Dia menginap di rumahku.
Suatu hari kami sedang berada di dalam mobil, aku duduk di sebelahnya.
Secara tidak sengaja kakiku menyenggol betisnya. Sentuhan pertama itu
bagaikan perkenalan dengan sebuah sensasi yang tidak dapat kulupakan.
Tanteku memakai stocking berwarna kulit. Sepanjang perjalanan kakiku
selalu menempel dengan kakinya dan sesekali mengelus-elusnya. Dia tidak
mengatakan apa-apa mungkin karena aku masih kecil dan iseng. Setelah
itu aku tidak pernah dapat melupakan perasaan itu."

"Terus.."
"Ketika aku tumbuh makin besar aku mulai suka memperhatikan
perempuan-perempuan yang memakai stocking dan pantyhose, dan penisku
langsung berdiri dengan tegak. Rasa nafsu dan horny menguasai
pikiranku. Ketika sampai di rumah dan tidak ada yang memperhatikan, aku
bermain-main dengan penisku sambil membayangkan bercinta dengan
perempuan yang memakai pantyhose/stocking tadi."



Angela tersenyum dan tangannya bermain-main dengan penisku yang masih keras.


"Semakin lama aku semakin kecanduan, akhirnya dengan menahan malu
aku nekat membeli sepasang pantyhose di supermarket terdekat. Kubawa
pulang dan langsung kukenakan. Penisku menjulang tinggi, ketika kakiku
saling bersentuhan, rasanya aku langsung mabuk kepayang. Benar-benar
sensual. Kukeluarkan penisku dan aku bermasturbasi."



Angela membuka matanya dan menatap wajahku dengan penuh rasa ingin tahu, sambil me-masturbasikan penisku.



"Seperti ini?" tanya Angela.



Kakinya digosok-gosokkan ke kakiku. Setiap gesekan menimbulkan gelombang-gelombang listrik kenikmatan ke seluruh badanku.


"Akhirnya aku mempunyai banyak koleksi pantyhose dan stocking namun
yang benar-benar bagus dan enak dipakai hanya beberapa merk. Aku juga
suka mencari gambar-gambar model yang memakai pantyhose maupun stocking
atau lingerie di internet. Aku selalu bermasturbasi dengan
koleksi-koleksiku. Kelihatannya ceritaku membuat Angela horny. Sekarang
ini ia sedang menjilati putingku.


"Semua teman wanita yang kukenal tidak ada yang suka memakai
pantyhose atau stocking. Aku suka sekali pergi ke pameran mobil
berskala besar karena SPG nya cantik-cantik dan hampir semuanya memakai
pantyhose. Sampai akhirnya aku melihat kamu memakai kemeja lengan
pendek putih, rok coklat dan pantyhose. Rasanya aku ingin langsung
bercinta dengan Adik teman baikku ini."



Angela meninggalkan putingku dan mengulum mulutku, tangannya semakin agresif memainkan penisku.



"Bagaimana dengan Angela, kelihatannya kamu juga suka."
"Sama seperti Ko Indra.. Pertamanya aku tidak begitu suka, namun
karena iseng maka aku membeli sepasang. Ketika aku memakainya, rasanya
aku sedang terbang dan tubuhku terbuai. Vaginaku rasanya seperti sedang
bergetar. Akhirnya aku beli lagi beberapa pasang dan aku sangat
menyukainya. Bekas cowoku yang tolol itu tidak suka. Aku tahu Ko Indra
melihat aku dengan penuh nafsu, dan entah kenapa aku tidak merasa aneh
atau takut. Ketika Ko Indra memegang pahaku, rasanya seluruh badanku
menjadi lemas dan nyaman. Akhirnya aku sadar kalau aku juga menyukai
pantyhose. Apa Ko Indra sudah sering melakukan ini?"

"Belum, percaya atau tidak Angela adalah yang pertama."

"Lebih enak mana sama masturbasi?"

"Tentu saja lebih enak bercinta dengan Angela."


Tiba-tiba Angela bangkit dan mencari sesuatu di lantai. Semua
pantyhose yang ada di taruh di atas tubuhku. Tubuhku bergetar merasakan
sentuhan lembut dari pantyhose yang lembut. Angela mengambil sebuah
stocking berwarna putih transparan, kemudian menyarungkannya ke
penisku. Getaran-getaran erotis menghujani kejantananku ketika stocking
tersebut bergesekan dengan penisku. Sekarang celah kecil pada ujung
kejantananku bertemu dengan garis jahitan pada ujung kaki stocking.
Garis itu dengan lembut membelah celah kepala penisku.



"Stocking kondom." seru Angela dengan senyumnya yang manja.


Stocking tersebut ditarik agak kencang sehingga membaluti seluruh
bagian penisku seperti sebuah kondom. Lidah Angela terjulur dan
menjilati kepala penisku yang terbalut dengan kondom stocking. Rasanya
beda dengan biasanya. Tidak lama kemudian kepala penisku pun hilang di
dalam mulutnya yang seksi. Aku benar-benar tersesat dalam jalan
kenikmatan duniawi yang tak terbayangkan. Permainan mulut dan lidah
angela tetap tidak berkurang nikmatnya, malah bertambah nikmat. Aku
terus mengerang nikmat.


Kuarahkan Angela pada posisi doggy style. Sambil memegang ujung
Stocking pada pangkal penisku, ku masukan kejantananku ke dalam liang
cintanya. Vaginanya yang sudah kebanjiran menerima penisku tanpa
gesekan yang berarti. Namun, tetap saja terasa berbeda. Aku tidak dapat
menenggelamkan seluruh batang penisku, karena terhalang tanganku yang
memegangi kondom stocking agar tidak lepas. Tidak kusangka Angela
mengalami orgasme secepat ini. Badannya bergetar hebat dan otot-otot
vaginanya menjepit erat kejantananku. Kutarik keluar penisku dan
stocking kondomku benar-benar basah akan cairan cinta Angela.


Kuposisikan Angela sehingga dia yang berada di atas dan mulai
bercumbu. Setelah beberapa saat, aku arahkan penisku ke dalam
vaginanya. Angela memejamkan matanya dan merasakan kejantananku
memenuhi seluruh ruangan di dalam lembah kenikmatannya. Angela mengulum
telinga dan leher bagian kiriku yang sensitif. Kupegang pinggulnya dan
kuangkat naik-turun. Setelah beberapa kali, Angela langsung melakukan
gerakan memompa itu sendiri. Lama-lama makin cepat. Ia mengangkat
pundaknya dan bertumpu pada kedua tangannya. Ia merasakan rangsangan
yang luar biasa karena dalam posisi ini ia dapat dengan mudah
merangsang G spotnya.


Kuputuskan untuk membantu Angela mempercepat prosesnya. Ku tarik dan
kutekan pinggulku ke bawah saat pinggul Angela terangkat dan ketika
pinggulnya turun, langsung ku sodok ke atas. Angela mendesah tiada
hentinya. Angela benar-benar mendapatkan rangsangan ganda, karena
batang penisku menggesek-gesek klitorisnya dan kepala penisku
memberikan tekanan yang mantap pada daerah G spotnya.



"Oh.. Ko Indra.." kutatap wajahnya yang manis yang sedang merasakan getaran-getaran ekstasi yang hebat.


Bunyi 'plak-plak' terdengar nyaring setiap kali selangkangan kami
bertemu. Penisku tertarik keluar sampai ke ujungnya, kemudian langsung
melesat ke dalam dengan cepat.



"Ko.. Indra.. Nanti.. Keluarin.. Di dalam ya.."

"Nanti kalau hamil bagaimana?"

"Lagi masa.. tidak subur.."


Aku semakin terpacu dan bersemangat, Bidadariku menginginkan aku
ejakulasi di dalam vaginanya. Saat ini penisku pun sudah benar-benar
dalam keadaan yang sangat sensitif.



"Ko Indra.. Aku sudah.. nggak tahan lagi.."

"Sebentar ya.. Tahan sedikit lagi.."



Aku menginginkan kami mencapai orgasme bersama-sama. Beberapa saat kemudian,



"Ko Indra.. Argh.."

"Angela.."


Secara bersamaan kami mencapai puncak kenikmatan duniawi
bersama-sama. Pinggulku terangkat ke atas dan pinggulnya menekan ke
bawah dengan sepenuh tenaga, sehingga kejantananku tertanam dalam
lembah cintanya dalam-dalam. Sebuah gelombang orgasme yang panjang
mengawali puncak kenikmatan kami. Angela berteriak seiring dengan
gelombang pasang naik orgasmenya yang dahsyat. Orgasme yang kami
rasakan serasa tiada habis-habisnya. Penisku mengeluarkan madu putihku
terus menerus karena diperah oleh otot-otot vaginanya yang terus
berkontraksi. Angela pun merasakan hal yang sama, orgasmenya serasa
tiada akhir.


Akhirnya Angela roboh kehabisan tenaga dan jatuh di dalam
pelukanku. Nafasnya masih memburu dan keringat membasahi sekujur
tubuhnya. Kami saling berpelukan tanpa memisahkan diri. Kubelai-belai
punggung dan kepalanya.



"Angela.. Kamu benar-benar hebat.. Tidak kusangka kita bisa berorgasme sepanjang dan selama ini.." pujiku.

"Ko Indra yang hebat.. Aku benar-benar beruntung.. Ini adalah pengalaman seks ku yang paling hebat.."


Kubelai Angeladengan penuh kasih sayang. Tidak lama kemudian kami
masuk kamar mandi bersama-sama. Air pancuran yang hangat membawa
kesegaran yang menenangkan. Ku gosok tubuh Angela yang mungil dengan
sabun. Ia pun melakukan hal yang sama. Tanganku meluncur di atas
tubuhnya yang licin dan basah. Payudaranya tidak dapat kuremas karena
licinnya sabun. Tubuhku kembali diselimuti dengan perasaan erotis yang
sensual. Tidak dapat dihindari lagi, kejantananku langsung terpanggil
dan menyahut dengan siaga.



"Ko Indra.." seru Angela dengan nada yang takjub.
"Masa Ko Indra terangsang lagi? Padahal kan tadi kita sudah ML
begitu lama, dan Ko Indra pun sudah orgasme beberapa kali. Masa
sekarang sudah ereksi lagi?"



Angeka membelai-belai penisku yang masih diselimuti oleh sabun.


"Angela sayang, ini semua gara-gara Angela. Siapa suruh Angela
begitu cantik dan seksi, sampai Adik kecil pun tidak dapat menahan
nafsu. Apa Angela suka?"
"Tentu saja aku sayang sekali dengan si kecil yang perkasa, yang
sudah membuatku orgasme berkali-kali dan merasakan kenikmatan yang
tidak ada bandingannya."


Angela segera membersihkan sabun yang ada pada kejantananku.
Tanganku meremas-remas vaginanya sambil membersihkan sisa-sisa sabun.
Raut wajah Angela terlihat penuh dengan antisipasi atas apa yang akan
berikutnya terjadi. Setelah bersih, Angela langsung mengarahkan penisku
ke vaginanya. Kejantananku berada di dalam kenikmatan duniawi yang
hangat dan basah. Di bawah siraman air hangat kembali kami bersetubuh
dengan penuh nafsu.


Desahan manja dan kenimatan bercampur menciptakan rangsangan
exotis. Irama persetubuhan kami makin lama makin cepat. Angela memeluk
tubuhku erat-erat supaya tidak jatuh lemas. Dengan kaki kanannya yang
kutahan dengan lenganku, penisku meluncur jauh ke dalam dan keluar
sampai ke ujungnya. bagaikan koreografi pada sebuah film yang
berkualitas, kami mengalami puncak kenikmatan secara bersama-sama.
Suara desahan meluncur keluar, tubuhku bergetar dengan hebat. Seperti
yang telah Angela antisipasi sebelumnya, kenikmatan orgasmenya
menguasai semua akal sehatnya. Di dalam hatinya, ia telah menyerahkan
tubuhnya, perasaannya, semuanya untuk kenikmatan yang telah kuberikan.


Saat-saatku bersama dengan Angela adalah romantika yang indah penuh
dengan nafsu. Kami masih sering bertemu dan bersetubuh dengan hebat dan
liar. Entah kenapa, kami tidak pernah memutuskan untuk menikah.





E N D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar