Kamis, 19 November 2009

Angela - 2

egera setelah pintu kamar ditutup, aku duduk di atas kasur yang empuk
dan menarik tangan Angela dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku.
Posisi badannya menghadap ke kanan.



"Apa Angela yakin mau melakukan ini denganku?"

"Kalau memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aku rela melakukannya."

"Apa setelah ini Angela akan melakukannya dengan orang lain juga?"

"Ya tidak lah Ko Indra ku sayang. Aku bukan pelacur seperti itu. Aku hanya ingin melakukannya dengan Ko Indra."

"Benarkah?"


Dia merangkul leherku dan kusambut dengan ciuman yang basah di
bibirnya. Angela memejamkan matanya, ku julurkan lidahku ke dalam
mulutnya. Dengan sedikit kaku dan kikuk bidadariku menyambut tarian
lidahku. Tidak lama kemudian Irama cumbuan kami semakin meningkat dan
cepat dan panas penuh dengan nafsu. Tangan kiriku menelusuri semua
bagian dari punggungnya dan tangan kananku menelusuri paha dan betisnya
yang terbalut oleh pantyhose.


Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri lehernya sambil menarikan
lidahku. Terdengar desahan nikmat bercampur geli dari bibirnya. Angela
membelai rambut dan punggungku.



"Oh.. Ko Indra.."


Saat ini tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari
belakang. Ku pijat-pijat dengan lembut dan ku remas-remas. Tangan
kananku dengan cepat melepaskan kancing-kancing bajunya. Angela pun
mengikuti tindakanku dan melepaskan kancing bajuku, dan celanaku.
Kusuruh Angela berdiri. Aku pun ikut berdiri dan langsung saja celana
panjangku jatuh ke bawah. Ku tarik tangan kiri Angela dan meletakannya
di penisku yang masih terbungkus celana dalam.



"Keras sekali dan basah.. Ngompol ya?" ejek Angela.

"Angela juga basah." Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.


Kubuka BH nya dan di depan mataku adalah sepasang payudara yang
berukuran sedang dan ranum. Bajunya sengaja tidak kulepaskan, karena
dia terlihat sangat cocok dan cantik dengan baju itu. Ku lihat celana
dalamnya yang berwarna kulit menutupi vaginanya. Kuturunkan
pantyhosenya sedikit dan kurobek celana dalamnya dan menariknya keluar.
Kubetulkan kembali pantyhosenya, dan ku hirup aroma dari cairan
vaginanya dan kujilat. Angela melihat dengan tatapan sedikit terkejut.
Kutempelkan celana dalamnya ke hidung Angela.



"Bagaimana aromanya?"



Seakan-akan tidak percaya, ia menghirupnya beberapa kali.



"Aromanya seakan-akan menggetarkan seluruh tubuhku.." jawabnya.


Tiba-tiba saja aku merasakan tangan kirinya dengan penuh nafsu
meremas-remas penisku. Kuturunkan celana dalam ku dan penisku berdiri
dengan keras dan panjang. Mulutnya sedikit terbuka melihat penisku yang
berukuran sedang namun keras seperti batu. Jarinya yang mungil
menyentuh ujung kepala penisku. Tidak terbayangkan nikmatnya sentuhan
Angela pada penis ku. Perlahan-lahan ia mulai memegang dan
mengelus-elus seluruh batang penisku, akibatnya penisku benar-benar
basah.


Aku suruh Angela tidur di atas ranjang. Ku jelajahi seluruh bagian
dari kakinya yang panjang dan seksi. Aku habiskan lebih dari 30 menit
hanya mengelus-elus dan memijat-mijat kecil seluruh bagian kakinya.
Setiap kali aku melihat kaki dan sepatu talinya, rasanya ingin ku
kulum. Akhirnya ku angkat kaki kanannya dan kuserbu dengan kuluman dan
ciuman pada jari-jari kakinya tanpa melepas sepatunya. Setelah puas ku
lanjutkan dengan mengulum vaginanya. Tanpa melepas pantyhosenya, aku
mainkan tarian erotis dengan lidahku. Angela terus mendesah nikmat
tanpa henti. Setelah beberapa saat, aku merasakan otot-otot pinggulnya
mulai menegang.


Angela mengalami orgasme kecil. Kubuat sebuah lubang kecil dengan
bantuan gigi dan jari ku. Lidah ku langsung menerobos masuk dan
menyerbu klitoris Angela. Nafas Angela semakin memburu dan dari
bibirnya terus mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ia
bayangkan sebelumnya.



"Ko.. Indra.. Enak banget.."


Ku arahkan pandanganku sedikit ke atas, bidadariku terlihat sangat
menikmati oral yang ku berikan. Ku dorong lidahku lebih dalam lagi ke
dalam vaginanya. Cairan cinta Angela terus mengalir tanpa henti. Aku
ingin angela merasakan nikmatnya bercinta, dan betapa mengagumkannya
multi orgasme. Ku masukan jari tengah ku ke dalam vaginanya. Jariku
masuk dengan mulus tanpa menemui hambatan apa pun. Ku coba untuk
mencari titik G spot yang menjadi puncak kenikmatan sexual Angela.


Desahan yang keluar dari mulutnya semakin kencang. Ada beberapa
tempat yang mencurigakan, akhirnya aku berexperimen satu per satu.
Memang makan waktu, tetapi setelah beberapa kali mencoba, akhirnya
kutemukan. Aku tidak begitu yakin, tetapi semakin lama aku memberikan
rangsangan pada titik tersebut, semakin kuat Angela menggeliat dan
akhirnya orgasme. Kurasakan otot-otot vaginanya menjepit jariku dengan
kuat. Setelah orgasmenya reda, aku memposisikan diriku di atas badan
Angela. Kukulum bibir dan lidahnya.



"Sayang.. Aku akan memberikan kenikmatan yang tiada bandingannya, apa kamu sudah siap?"


Angela melihatku dengan nafsu yang membara dan menganggukan
kepalanya. Kuberikan senyum manisku dan memposisikan penis ku di depan
pantyhose yang sudah ku robek sedikit. Pelan-pelan ku masukan penis ku.
Dinding vaginanya yang ketat dan kencang menyambut kedatangan penisku
dengan hangat. Ketika kepala penisku tenggelam di dalam vaginanya,
Angela memejamkan matanya dan mulutnya terbuka.


Kudorong lagi perlahan-lahan sampai seluruh batang penisku berada
di dalam vaginanya. Hangat, basah dan kencang, itulah yang kurasakan
ketika meluncur masuk. Pelan-pelan ku tarik sedikit dan masuk lagi.
Setelah beberapa tarikan Angela membuka matanya dan menatapku dengan
penuh kepatuhan. Dia sudah mulai terbiasa dengan penisku, kupercepat
gerakan memompa ku dalam posisi misionaris. Angela mendesah nikmat.
Makin lama makin cepat, kembali Angela hilang dalam orgasmenya yang
kuat dan panjang. Titik G spot yang kutemukan berada disebelah bawah
dinding vaginanya. Sulit untuk merangsangnya dalam posisi misionaris.


Kusuruh Angela membalikan badannya. Darah keperawanannya membekas
di atas ranjang hotel. Begitu pula dengan penis ku, tertempel darah
segar dari Angela. Kuarahkan Angela membentuk posisi doggy style. Aku
sendiri juga sudah tidak dapat bertahan lama lagi. Aku ingin
menyelesaikannya dengan memberikan multiple orgasme. Ku posisikan
penisku ke daerah G spot Angela. Saat itu pula angela mendesah dengan
kencang, karena vaginanya sudah terlalu sensitif. Kupompa Angela dari
belakang, pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat. Tidak
sampai 5 menit, badan Angela kembali berkontraksi. Kontraksinya jauh
lebih kuat dari sebelumnya. Kurasakan otot-otot vaginanya meremas-remas
penisku. Benar-benar sensasi yang tidak ada bandingannya.


Aku dapat merasakan cairan madu Angela terus mengalir keluar
membasahi paha kami. Badan Angela berkontraksi dan menggeliat dengan
hebat bagaikan gempa bumi. Orgasme yang ia rasakan tak kunjung habis.
Ku pelankan gerakanku, dan membiarkan Angela menikmati keseluruhan
orgasmenya. Kucabut penisku dari vaginanya dan menyuruhnya tidur dengan
terlentang. Kuposisikan penisku di depan bibirnya.



"Angela, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop."


Angela menuruti kata-kataku dan menyambut 'lolipop' yang basah
dengan ejakulasinya. Angela dengan kaku mengulum penisku. Namun rupanya
dia mempunyai bakat alami dalam memberikan oral pada penis ku. Tidak
lama kemudian, orgasme ku datang bagaikan petir. Seluruh badanku
bergetar. Angela kaget ketika sperma ku meluncur dengan cepat dan kuat.
Tidak terhitung berapa banyak spermaku yang keluar. Angela hampir
tersedak, namun dengan cepat ia telan spermaku dan membersihkan
sisa-sisanya.


Angela sudah kehabisan tenaga, aku berbaring disebelahnya. Ia
menatapku dengan tatapan puas dan sayang. Bidadariku.. Akhirnya aku
berhasil bercinta dengannya.


Setelah berbaring selama beberapa saat, aku mengajak Angela untuk
mandi bersama. Terpaksa Angela harus melepaskan pantyhosenya. Kami
saling membersihkan satu sama lain, tidak lama kemudian aku kembali
memasukan penisku yang masih keras dan horny ke dalam vagina Angela.
Dibawah pancuran shower yang hangat aku kembali bercinta dengan Angela.
Ku angkat dan kutahan kaki kirinya dengan tangan kananku dan
kusandarkan dia pada dinding kamar mandi. Ku pompa vaginanya dengan
penisku, lembut namun mantap. Angela menarikan tarian lidahnya pada
leherku. Tanpa disengaja dia menemukan tempat yang sensitif pada leher
bagian kiriku.



"Iya.. Di sini.. Terus.."


Angela memfokuskan tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga
betapa sensitifnya tempat itu, aliran-aliran listrik kecil seolah-olah
berjalan di seluruh tubuhku, menambah sensasi yang luar biasa pada
penisku. Aku terus mendesah dan sedikit mempercepat gerakan penisku,
kadang-kadang aku mendorongnya sedalam mungkin dan mempertahankannya
dalam posisi seperti itu dan kugoyangkan pinggangku dengan gerakan
melingkar. Angela mendesah dan menghentikan tariannya.



Kulanjutkan lagi proses percintaanku. Dia merangkulku dengan kuat. Desahannya semakin cepat dan kuat.



"Ko.. Indra.."


Di bawah pancuran shower yang hangat, Angela mengalami orgasme yang
kesekian kalinya. Badannya bergetar kuat. Otot-otot dinding vaginanya
meremas-remas batang penisku dan membawaku ke ujung kenikmatan yang tak
terbayangkan. Aku berusaha untuk menahannya selama mungkin, paling
tidak sampai orgasme Angella mereda. Setelah reda, langsung ku
keluarkan penisku, dengan tanggap Angela berlutut di depanku dan
melahap penisku dengan mulutnya. Separuh penisku hilang didalam
mulutnya. Lidahnya dengan cekatan menari-nari di penisku. Benar-benar
tidak terlukiskan rasanya. Kupegang kepala Angela dengan kedua
tanganku, pelan-pelan ku dorong masuk penisku sampai habis. Angela
hampir tersedak dan dengan cepat menyesuaikan rongga kerongkongannya
untuk menyambut penisku.


Kutarik lagi dan kumasukan lagi. Lidahnya tak pernah berhenti
sedikitpun menarikan tarian erotis pada penisku. Rangsangan ini
benar-benar membuat penisku meledak dengan orgasme yang kuat dan
menggetarkan. Karena aku terus menarik dan mendorong penisku akibatnya
spermaku ada yang mengalir keluar dari mulutnya. Spermaku yang mengalir
keluar dari sudut bibirnya membuat Angela semakin cantik dan
menggairahkan. Angela terus menjilat dan menelan sperma dari penisku
sampai bersih.



"Suka ya?" Kutanya dengan lembut.


Tanpa melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk.
Bidadariku ternyata sungguh luar biasa, ini benar-benar mimpi menjadi
kenyataan. Seorang gadis cantik memberikan oral dan menelan sperma dari
penisku.


Kami terpaksa menyudahi percintaan kami, karena sudah larut malam.
Ku antar Angela pulang ke rumahnya. Sebelum keluar dari pintu mobil,
kami bercumbu dengan penuh nafsu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar